Masjid Kiyai Gede Kotawaringin Lama

 
TheoldmosqueinKotawaringinvillagewhichwasbuiltbyKiaiGadai1928
Menuanya usia, lazim membuat bangunan rapuh dan tidak kokoh lagi, tidak begitu dengan Masjid Kyai Gede yang terletak di Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Meski telah berdiri ratusan tahun, masjid yang dibangun menggunakan kayu ulin asli Kalimantan ini masih bagus dan berfungsi dengan baik. Masjid Kyai Gede merupakan saksi sejarah islam di Kalimantan Tengah, sekaligus sebagai masjid yang tertua di provinsi tersebut, karena dibangun pada tahun 1052 Hijriyah. Masjid ini banyak disebut orang mirip dengan Masjid Demak, jika dilihat dari arsitektur dan karakter bangunannya. Konon, nama Kyai Gede sendiri adalah nama seorang ulama asal Demak, yang diutus menyebarkan agama wilayah Kalimantan.
Jasanya yang begitu besar bagi perkembangan islam, membuat nama Kyai Gede kemudian diabadikan pada masjid tersebut Kabupaten Kotawaringin Barat, berjarak sekitar 61 kilometer dari Pangkalan Bun. Sesuai dengan UU No. 5 Tahun 1992, masjid ini telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai cagar budaya. Sifat kayu ulin yang tahan terhadap perubahan cuaca menjadikan Masjid Kyai Gede masih bertahan diterpa peralihan zaman, uniknya lagi, masjid ini tidak dibangun menggunakan paku, melainkan menggunakan sistem lego. Kotawaringin Barat, sebagai kota yang penduduknya mayoritas beragama islam, Masjid Kyai Gede adalah suatu kebanggaan masyarakat setempat. Kontribusi masyarakat dalam merawat masjid tersebut merupakan faktor utama terlestarikannya bangunan bersejarah ini. Saat ini, Masjid Kyai Gede tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah saja, namun juga sebagai pusat kegiatan – kegiatan sosial masyarakat, sebagaimana Kyai Gede dan para pengikutnya memfungsikan masjid ini di masa lalu.

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *